Infotoday.id – Kritik tajam dialamatkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang terkait alokasi anggaran untuk proyek pembuatan video profil warisan budaya tak benda (WBTB) sebesar Rp200 juta.
Sejumlah pihak menilai penggunaan anggaran tersebut kurang tepat di tengah upaya meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Seharusnya Pemko lebih jeli. Anggaran sebesar itu mestinya dimanfaatkan semaksimal mungkin, bukan untuk kegiatan seperti video profil,” ujar salah satu sumber kepada Infotoday.id, Jumat (13/6).
Menurutnya, anggaran tersebut seharusnya difokuskan untuk mendukung event-event yang bisa menarik minat wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
“Pariwisata butuh kegiatan yang menarik, bukan hanya dokumentasi. Semakin banyak wisatawan yang datang, tentu akan meningkatkan pendapatan daerah dan mendorong perputaran ekonomi lokal, apalagi kita tahu kondisi ekonomi belum sepenuhnya pulih,” tambahnya.
Berdasarkan data tahun 2024, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Tanjungpinang mencapai 49.465 orang.
Sementara itu, kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) melonjak hingga 50 persen, dari 300 ribu pada tahun sebelumnya menjadi 580.746 orang hingga November 2024. Secara keseluruhan, total kunjungan wisatawan tercatat sebanyak 630.215 orang.
“Angka itu patut disyukuri, tapi juga jadi alasan kuat untuk lebih serius mengembangkan program yang langsung berdampak pada sektor wisata. Jangan buang-buang anggaran untuk hal-hal yang tidak urgen,” tegasnya.
Ia berharap ke depan Pemko Tanjungpinang melalui Disbudpar bisa lebih selektif dalam merancang program kegiatan, agar tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi perkembangan sektor pariwisata.