HeadlineHukumTanjungpinang

Gunakan Anggaran Tanggap Darurat dan Kini Terbengkalai, Hima Persis Dorong APH Selidiki Pembangunan Pasar Puan Ramah 

×

Gunakan Anggaran Tanggap Darurat dan Kini Terbengkalai, Hima Persis Dorong APH Selidiki Pembangunan Pasar Puan Ramah 

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Tanjungpinang Hj. Rahma S.IP bersama perangkat daerahnya untuk berbelanja di Pasar Puan Ramah, Sabtu (24/9/2022) lalu.

INFOTODAY.ID – Ketua Umum Pimpinan Daerah Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PD Hima Persis) Tanjungpinang-Bintan, Muhammad Zhein Noor Ramadhan menyoroti kebijakan pemerintah kota Tanjungpinang terkait Pasar Puan Ramah yang kini kondisinya memprihatinkan dan menghabiskan anggaran APBD sebesar 3 miliar.

Kondisi Pasar Puan Ramah yang habiskan anggaran tanggap darurat senilai 3 miliar

“Pasar merupakan salah satu jantung perekomian di kota tanjungpinang, karena disana terjadi transaksi ekonomi. Sementara kondisi pasar yang sudah ada di Kota Tanjungpinang saja masih perlu diperhatikan,” kata Ketua Hima Persis Tanjungpinang-Bintan.

Pasar puan ramah sendiri dibangun sebagai pasar relokasi bagi para pedagang di pasar baru Tanjungpinang yang terdampak proses revitalisasi dan menggunakan anggaran tanggap darurat sebesar 3 miliar tahun 2022.

“Kondisinya terbengkalai akibat ditinggal para pedagang karena kondisinya yang sepi, sehingga manfaat pasar puan ramah tersebut tidak berguna, ini sangat membuang buang anggaran. Pemerintah harus melihat dulu kebutuhan dilapangan baru membuat sebuah pembangunan atau kebijakan. Jangan asal jadi aja,” jelasnya.

Hima Persis mendorong aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan terhadap pembangunan pasar puan ramah yang saat ini ditinggal oleh para pedagang tersebut.

“Aparat penegak hukum harus memeriksa pembangunan pasar tersebut. Kami menduga ada dugaan penyalahgunaan anggaran yang tidak sesuai karena terkesan memaksa tanpa kajian dan tanpa pertimbangan yang matang. Kehadiran pasar itu untuk menambahkan perputaran ekonomi bukan malah membuat ekonomi sulit,” jelasnya.

Disamping itu, ia mendesak pemerintah kota Tanjungpinang untuk mengevaluasi dan memperhatikan pasar tersebut, serta memperhatikan pedagang disana. Ia juga mendesak aparat penegak hukum memeriksa pembangunan pasar puan ramah tersebut.

“Karena menggunakan dana tanggap darurat yang regulasinya sudah ada, serta kami menilai ini terkesan asal asalan dibuat dan sekarang belum maksimal dalam mendorong pemulihan ekonomi daerah,” tuturnya.

Berdasarkan pantauan media ini, kondisi pasar yang berada persis disebelah kantor Disdukcapil Kota Tanjungpinang tersebut kini ditinggal oleh Pedagang. Hanya beberapa lapak yang masih bertahan dari ratusan pedagang yang menempat pasar tersebut pada 2022 lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *