“Tanpa pamrih, Bripka Zulhamsyah Putra setiap saat membawa harapan dalam bentuk sederhana”
Infotoday.id – Di tengah hiruk-pikuk tugas sebagai penegak hukum, ada seberkas cahaya dari sosok polisi yang tak hanya menegakkan aturan, tapi juga menyentuh hati masyarakat dengan ketulusan.
Dialah Bripka Zulhamsyah Putra, anggota Intelkam Polresta Tanjungpinang, yang dikenal karena aksi kemanusiaannya melalui program yang ia beri nama “Razia Perut Lapar”.
Tak seperti razia pada umumnya yang identik dengan pemeriksaan dan penindakan, “Razia Perut Lapar” justru hadir membawa pesan kasih sayang.
Bripka Zulhamsyah turun langsung ke jalan, pasar, pelabuhan, hingga pemukiman padat untuk membagikan makanan kepada masyarakat.
Nasi yang sudah ia siapkan dari rumah bersama istrinya dalam bentuk sederhana yang dibawanya, bukan sekedar pengganjal lapar, tetapi juga penghangat hati bagi mereka yang sering terpinggirkan oleh kehidupan.
Setiap pagi atau sore, dengan menggunakan kendaraan pribadinya, Zulhamsyah membawa puluhan paket makanan yang ia siapkan dengan dana pribadi maupun hasil dari bantuan para donatur yang tergerak hatinya.
Ia tidak memilih-milih siapa yang menerima. Pemulung, tukang becak, petugas kebersihan, pengemis tua, anak jalanan, hingga warga lansia yang hidup sebatang kara—semua diberi perhatian yang sama.
Aksinya ini dilakukan secara konsisten, bukan hanya saat momen tertentu atau untuk konten semata. Bahkan, tak jarang ia menunda waktu istirahatnya demi membagikan makanan.
Ia percaya bahwa rasa lapar tidak mengenal waktu, dan membantu orang lain tak harus menunggu kaya ataupun terkenal.
Warga Tanjungpinang menyambut baik aksi Bripka Zulhamsyah. Banyak yang merasa tersentuh, bahkan tak sedikit yang menitipkan sedekah untuk turut serta dalam kegiatan mulia ini.
Beberapa mengaku mulai kembali percaya bahwa polisi bukan hanya penegak hukum, tapi juga pelayan kemanusiaan.
Bripka Zulhamsyah Putra adalah bukti bahwa kebaikan bisa lahir dari profesi apapun, termasuk dari balik seragam cokelat.
Sosoknya yang sederhana, rendah hati, dan penuh empati membuat ia dicintai masyarakat, tanpa harus menjadi sorotan media besar.
Di saat banyak orang mengejar viralitas dan penghargaan, Bripka Zulhamsyah memilih jalan yang sunyi: memberi tanpa mengharap kembali. Baginya, senyum tulus dari seorang bapak tua atau doa lirih dari ibu pemulung adalah hadiah terbesar dari pengabdiannya.
Kegiatan “Razia Perut Lapar” ini mungkin tidak mampu menyelesaikan seluruh masalah kemiskinan, namun ia telah menyalakan lentera harapan bahwa satu kebaikan kecil pun bisa mengubah hidup seseorang.
Dan di kota kelahirannya ini, seorang polisi bernama Bripka Zulhamsyah Putra membuktikannya setiap hari—dengan tangan yang memberi dan hati yang tak pernah lelah mencintai sesama.