Infotoday.id, Tanjungpinang – Di bawah kepemimpinan Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, berbagai capaian pembangunan mulai terasa nyata di tengah masyarakat.
Pemerintah Kota Tanjungpinang terus berupaya menghadirkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada hasil yang langsung dirasakan warga.
Salah satu capaian penting adalah pengembangan sektor pariwisata, terutama melalui revitalisasi Pulau Penyengat sebagai ikon wisata budaya dan religi.
Lis Darmansyah bersama jajaran Pemkot menggandeng Kementerian Pariwisata dan BPJPH untuk menjadikan Pulau Penyengat sebagai destinasi wisata halal berkelas dunia.
Langkah ini tak hanya memperkuat identitas budaya Melayu, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi pelaku UMKM lokal.
“Potensi wisata halal harus menjadi lokomotif ekonomi masyarakat tanpa meninggalkan nilai budaya dan sejarah yang kita miliki,” ujar Lis.
Selain sektor wisata, Lis Darmansyah juga menaruh perhatian besar pada penciptaan iklim investasi yang sehat dan terbuka.
Ia mendorong percepatan penyelesaian persoalan lahan yang selama ini menjadi hambatan investasi, serta melakukan pembenahan proses perizinan agar lebih cepat, efisien, dan transparan.
“Investasi bukan hanya soal modal, tapi tentang kepercayaan. Pemerintah hadir untuk memastikan setiap investasi membawa manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Dalam bidang tata kelola pemerintahan, Pemkot Tanjungpinang di bawah Lis Darmansyah memperkuat komitmen transparansi dengan mengoptimalkan kerja sama bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kepri.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) lebih tertib administrasi dan sesuai aturan, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keuangan publik.
“Pengelolaan aset daerah harus akuntabel, karena kepercayaan masyarakat berawal dari keterbukaan pemerintah,” ujarnya.
Tak hanya fokus pada pembangunan fisik dan ekonomi, Lis juga menekankan pentingnya partisipasi publik dalam proses kebijakan.
Melalui forum konsultasi publik dan dialog terbuka di berbagai media, Pemkot memberi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, kritik, dan masukan terhadap pelayanan publik.
“Pemerintah bukan berjalan sendiri. Keberhasilan pembangunan akan tercapai bila masyarakat ikut menjadi bagian dari prosesnya,” kata Lis.
Mengusung visi “Bima Sakti” singkatan dari Bina Masyarakat Sejahtera, Aktif, Kreatif, Transparan, dan Inovatif. Lis Darmansyah menegaskan komitmennya untuk menata Tanjungpinang dengan pendekatan kolaboratif, terukur, dan berkelanjutan.
Baginya, keberhasilan pemerintahan tidak cukup diukur dari laporan atau angka, tetapi dari seberapa besar perubahan yang benar-benar dirasakan masyarakat di kehidupan sehari-hari. (Day)