Infotoday id – Ratusan karung beras bermerk As Gold asal Pulau Batam diduga diselundupkan melalui pelabuhan tikus di wilayah Tanjung Uban, Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Jumat (7/3/2025).
Beras tersebut diangkut menggunakan kapal pompong dan dibongkar di pelabuhan pelantar yang lokasinya tak jauh dari kios milik pengusaha beras, Angau.
Saat proses bongkar muat berlangsung, salah seorang buruh yang ditemui di lokasi mengakui bahwa beras tersebut milik Angau.
Namun, menurutnya, pemilik kios tidak berada di tempat saat aktivitas tersebut berlangsung.
“Iya, beras ini milik Pak Angau, tapi beliau tak ada di tempat,” ucap buruh tersebut sembari terus melanjutkan aktivitasnya.
Buruh tersebut juga mengarahkan untuk menanyakan langsung kepada pengurus yang berada tak jauh dari pelabuhan.
“Pengurusnya ada di kios dekat pelantar ini, Pak,” tambahnya.
Tim media kemudian menyambangi kios yang dimaksud dan mendapati seorang wanita yang sedang duduk di depan kasir. Saat dikonfirmasi terkait aktivitas bongkar muat tersebut, wanita tersebut hanya memberikan jawaban singkat.
“Itu beras dari Batam, dari dulu ya gini-gini aja,” ucapnya tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Pelabuhan tikus yang berada di Kecamatan Bintan Utara memang kerap diduga menjadi jalur penyelundupan barang-barang dari luar daerah.
Aktivitas bongkar muat tanpa pengawasan ini diduga berlangsung secara bebas tanpa tindakan tegas dari pihak berwenang.
Untuk memastikan hal tersebut, media ini mencoba mengonfirmasi ke Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Tanjung Uban.
Namun, salah satu staf, Asril, mengaku belum bisa memberikan tanggapan terkait aktivitas di pelabuhan tikus tersebut.
“Soal itu, saya belum bisa berikan tanggapan, Pak,” ujarnya.
Asril juga menyarankan agar konfirmasi lebih lanjut dilakukan ke bagian Tata Usaha (TU) kantor UPP.
“Kalau bapak mau konfirmasi, silakan ke bagian TU saja,” tambahnya.