HeadlineHukrimHukumTanjungpinangTerkiniTrend

Rumzi Samin Sesalkan Pemberitaan yang Menyebut Namanya Sebagai Salah satu Korban Mafia Lahan

×

Rumzi Samin Sesalkan Pemberitaan yang Menyebut Namanya Sebagai Salah satu Korban Mafia Lahan

Sebarkan artikel ini
Salah satu tersangka berinisial ES saat menjalankan aksi dugaan penipuan

INFOTODAY.ID, TANJUNGPINANG – Direktur Program Pascasarjana, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Dr. Rumzi Samin menyangkan pemberitaan media ini terkait muncul namanya sebagai salah satu korban mafia tanah dalam kasus sertipikat bodong yang dilakukan oleh tersangka Een Saputro dan kawan-kawan. Selain menyayangkan penyebutan nama dan gelar, ia juga menyayangkan nama institusi ia disebut-sebut, Sabtu (05/07).

Penyebutan nama dan gelarnya tersebut sangat merugikan nama dan institusinya, sebab persoalan tersebut merupakan kasus pribadi yang tidak ada kaitannya dengan institusi.

“Harusnya konfirmasi kebenarannya. Gimana jalan ceritanya. Masalah pribadi dikaitkan dengan institusi itu. Jadi selain pribadi saya, institusi saya juga menjadi malu, inikan tidak ada kaitannya dengan institusi saya,” ujarnya.

Rumzi menepis jika dirinya menjadi korban, menurutnya, yang menjadi korban dalam kejatahan para mafia tersebut merupakan orang tuanya.

“Gara-gara pemberitaan ini, saya jadi pening. Sibuk orang-orang mengubungi saya. Sebut nama pakai gelar, untuk apa tulis- tulis begitu. Artinya, maaf nih, media itu ingin melakukan apa ya, saya punya anu, biar dibaca orang, oh ini ada pejabat. Jadi malas saya, karena berita udah kami naikan, buat apa,” ujar.

Ia mengklaim, bahwa sertipikat tersebut merupakan tanah keluarga, dalam hal ini tanah orang tuanya.

“Itu tanah keluarga, Bukan tanah pribadi saya itu. Karena memang udah sekian lama urus itu gak selesai-selesai. Bukan sehari dua hari kami mengurus itu. 32 tahun kami urus itu, tak selesai-selesai.

Ia menjelaskan, pengurusan sertipikat kepada sindikat pemalsuan dokumen negara itu lantaran puluhan tahun proses pengajuan sertipikat tak kunjung selesai, orang tuanya lah yang akhirnya bertemu dengan salah satu pelaku.

“Orang tua saya jumpa sama pelaku, karena udah puluhan tahun. Sehingga disepakati pengurusan itu, gak ada yang lain. Kan gak ada kerugian yang lain, lagipula kalau ada kerugian yang lain kamu mau bayar dengan saya,?. Kan, gak. Hanya berita saja, untuk apa. Adapun kerugian dalam kasus itu adalah orang tua saya, bukan saya pribadi,” jelasnya.