Pantauan di lapangan, aksi protes warga Masiran terhadap upaya paksa menurunkan kontainer PT BAI di lahan mereka, mendapat pengawalan puluhan polisi dan aparat TNI.
Kabag Ops Polres Bintan, Kompol Robinson Sembiring, ditemui di lokasi mengatakan pihaknya hanya bersifat melakukan pengawasan dan menjaga ketertiban saja.
‘’Kami menerima pengaduan ada aksi penolakan warga. Kami langsung turun ke lokasi dan melakukan pengawasan,’’ kata Robinson Sembiring.
Polres Bintan belum bisa memastikan siapa yang benar dalam kasus ini. Karena, masing-masing mengklaim mempunyai dokumen kepemilikan.
‘’Polisi hanya mengawasi jangan sampai terjadi aksi mengarah pertikaian,’’ katanya.
Karena tidak menemukan jalan keluar, akhirnya dilakukan pertemuan antara utusan warga pihak manajemen PT BAI di Mapolsek Gunung Kijang, Bintan. Ikut pula dihadiri Camat Gunung Kijang, Polri dan TNI.
Seperti diketahui, Puluhan warga Kampung Masiran, RT 7 RW 2, Desa Gunung Kijang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, menolak meninggalkan lahan yang selama ini mereka tempati.
Penolakan ini dilontarkan, karena manajemen PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), salah satu pengelola kawasan ekonomi khusus Galang Batang, Bintan, diduga ingin menggusur mereka. Manajemen mengklaim lahan warga Masiran ini masuk dalam wilayah kawasan PT BAI. (Herbert)