Infotoday.id.Lhokseumawe – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Muslim Syamsuddin mendorong santri milenial di Kabupaten Aceh Utara agar menjadi pengusaha guna membangun kemandirian ekonomi setelah menempuh pendidikan agama di pondok pesantren.
“Ketika seorang santri menjadi pengusaha, nantinya akan tertanam dalam jiwanya bagaimana berkontribusi dalam ilmu agama, kontribusi untuk bangsa dan negara serta untuk keluarganya,” kata Muslim di Lhokseumawe, Senin.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat menggelar bimbingan teknis (Bimtek) tentang pendirian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berlangsung di Hotel Singapore Lhokseumawe, Senin (7/11/2022) untuk puluhan santri milenial di Kabupaten Aceh Utara.
Kegiatan bimtek tersebut digelar oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Aceh melalui aspirasi dari anggota DPRA Muslim Syamsuddin.
Muslim menyebutkan, dengan kegiatan tersebut nantinya para santri dapat mengembangkan ilmu agama maupun pengetahuan umum dengan dibekali kemampuan tentang wirausaha agar dapat menjadi santri milenial yang serba bisa.
Para santri peserta bimtek kewirausahaan tersebut diajarkan tentang teknik pengelasan dan berbagai materi tentang tata cara melihat peluang bisnis.
“Kegiatan ini merupakan lanjutan bantuan yang disalurkan pemerintah Aceh melalui aspirasi kami, menyangkut dengan usaha-usaha masyarakat. Dan hari ini pelatihan khusus bagi para santri milenial dengan target utama agar mereka dapat membangun ekonomi setelah keluar dari pondok pesantren,”ujar Muslim.
Menurut Muslim, kegiatan tersebut juga menjadi momentum bagi Pemerintah Aceh untuk memberikan kontribusi kepada para santri agar menjadi pengusaha sukses di masa yang akan datang.
Sementara itu, salah seorang peserta bimtek Budiman Ali mengatakan bahwa bimbingan teknis yang diikuti tersebut sangat membantu para santri untuk berinovasi dan memulai mempelajari ilmu tentang kewirausahaan.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Pemerintah Aceh dan Anggota DPRA Muslim Syamsuddin yang telah menggelar bimtek ini dengan diajarkannya tentang teknik pengelasan dan usaha mikro,” ujarnya.
Budiman Ali berharap agar kedepannya tidak hanya bimbingan teknis yang diberikan, namun Pemerintah Aceh juga dapat memberikan bantuan modal udaha bagi para santri agar dapat menjalankan bisnis seperti apa yang telah dipelajari dalam bimtek.
(Dedy)
